Satgas Stunting Bali lakukan Monev di Kabupaten Bangli
GOOGLE NEWS
BERITABANGLI.COM, BANGLI.
Kendati pravelensi stunting di Provinsi Bali sebesar 10,9% yang sudah di bawah rata-rata nasional (14,4%), Perwakilan BKKBN Provinsi Bali masih terus menggenjot seluruh Kabupaten/Kota untuk meningkatakan upaya percepatan penurunan angka stunting hingga Provinsi Bali ‘Bebas’ stunting.
Mendukung upaya tersebut, Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting (Satgas Stunting) Provinsi Bali melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) percepatan penurunan angka stunting di Kantor Bupati Kabupaten Bangli pada Kamis (19/05).
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Sukardiasih, MARS., M.For., dalam pembukaan monev satgas stunting Kab Bangli menjelaskan
stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
Stunting berisiko menghambat pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit, juga menghambat perkembangan kognitif yang akan
berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan.
“Presiden Jokowi telah memberikan amanat Kepada Kepala BKKBN sebagai Ketua Pelaksanan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat Nasional. Kita diberikan tugas menurunkan angka stunting dari 24,4 % menjadi 14,4 % pada Tahun 2024,” jelasnya.
Ditambahkan olehnya bahwa percepatan penurunan stunting memerlukan intervensi yang konvergen meliputi intervensi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung.
“Penyelenggaraan intervensi yang konvergen yaitu terintegrasi, terkoordinir dan bersama-sama untuk menyasar kelompok prioritas di prioritas merupakan kunci percepatan percepatan penurunan stunting. Untuk itu kegiatan pemantauan dan evaluasi penting dilaksanakan untuk mengintegrasikan program-program yang ada di tingkat kabupaten/kota yang diselenggarakan oleh TPPS kabupaten/kota dan kecamatan,”.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati I Wayan Diar, S.ST.Par menjelaskan bahwa upaya pemerintah Kab Bangli dalam menekan angka stunting di wilayahnya dengan mengajak semua
pihak ikut serta menjalankan program percepatan penurunan angka stunting.
Prevelensi Stunting di Kab Bangli saat ini adalah 11,8% jika dilihat ini masih di atas rata-rata Provinsi Bali yaitu 10,9%. Tentu kita perlu meningkatkan kinerja hingga tingkat Desa, kami melibatkan semua pihak untuk ikut serta menjalankan program penurunan stunting ini, kita berharap stunting di Bangli bisa turun hingga sekitar 2%,” ungkap Wakil Bupati Bangli.
Wakil Bupati I Wayan Diar, S.ST.Par berharap dengan adanya pertemuan ini, Pemerintah Kab Bangli dapat menjadi dasar untuk menjalankan program Percepatan Stunting di Kab Bangli dan dapat mengukur keberhasilan serta kekurangan penanganan stunting yang telah berjalan.
Editor: Robby Patria
Reporter: bbn/bgi