Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bangli berhasil melaksanakan pemungutan suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali serta Bupati dan Wakil Bupati Bangli 2024. 

Sebanyak 511 warga binaan, yang terdiri dari 490 pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan 21 pemilih dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), menggunakan hak pilih mereka di Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus, Rabu (27/11).

Proses pemungutan suara dimulai pukul 07.30 WITA di TPS 901 yang didirikan di dalam area Lapas. 

Pelaksanaan berjalan lancar dengan pengamanan ketat dari petugas Lapas dan personel Polsek Susut, serta dukungan penuh dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangli dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Kepala Lapas Narkotika Bangli, Marulye Simbolon, menyampaikan apresiasinya atas kelancaran pelaksanaan Pilkada di Lapas.

"Kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari pelaksanaan demokrasi di Indonesia. 

Hak pilih adalah hak dasar setiap warga negara, termasuk warga binaan kami. Dengan kerja sama yang baik antara KPU, Bawaslu, dan petugas Lapas, kegiatan ini berjalan lancar tanpa hambatan," ujar Marulye.

WA, salah satu warga binaan, juga mengungkapkan rasa bangganya. 

"Kami merasa dihargai sebagai warga negara. Semoga suara kami dapat membantu menentukan pemimpin Bali ke depan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memfasilitasi hak pilih kami," ungkapnya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Bali, Pramella Yunidar Pasaribu, turut memberikan apresiasi atas kerja sama antara KPU, Bawaslu, dan pihak terkait. 

"Pelaksanaan Pilkada di Lapas adalah wujud nyata penghormatan terhadap demokrasi dan hak asasi manusia. Kami memastikan seluruh proses berjalan tertib, aman, dan sesuai aturan hukum yang berlaku," tegas Pramella.

Partisipasi aktif warga binaan ini menunjukkan pentingnya memberikan kesempatan kepada semua warga negara untuk berperan dalam menentukan masa depan bangsa, termasuk pemimpin Bali yang akan datang.

Seluruh warga binaan mengikuti tahapan pemilu dengan tertib dan antusias, mulai dari registrasi pemilih hingga pencoblosan. 

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) bekerja maksimal untuk memastikan setiap warga binaan dapat menggunakan hak pilihnya dengan nyaman dan lancar.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa negara hadir menjamin hak-hak dasar masyarakat, termasuk warga binaan di Lapas. 

Pemilu di Lapas Narkotika Bangli berjalan lancar, tanpa kendala, serta mencerminkan keberhasilan kerja sama semua pihak terkait dalam mendukung demokrasi yang inklusif.