Upacara Pelebon Dane Jro Gede, Warisan Budaya dari Desa Kuno Batur, Bangli
GOOGLE NEWS
BERITABANGLI.COM, BANGLI.
Prosesi Pelebon Palinggih Dane Jro Gede Batur Alitan di Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, akan dilaksanakan hari ini, Jumat (24/01/2025). Hingga saat ini, persiapan telah mencapai 90 persen meskipun cuaca ekstrem melanda wilayah tersebut.
Masyarakat Desa Adat Batur dengan penuh semangat menyelesaikan persiapan upacara, termasuk bade tumpang sembilan yang sudah siap di lokasi. Bade dan petulangan kaang (ikan) yang dibalut kain putih ditempatkan di halaman parkir Pura Ulun Danu Batur.
Di rumah duka, Puri Kawanan, para pelayat terus berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir.
Baca juga:
Bangli Tambah Luas Tanam Padi 4.731 Hektar
Menurut Jero Penyarikan Duuran Batur, bade tumpang sembilan dan petulangan hanya menunggu pelaksanaan upacara. Bade dan petulangan tersebut dibuat di Puri Saren Ubud, dengan melibatkan krama adat Desa Batur selama proses pengerjaan.
Pada Kamis (23/01/2025) pukul 14.00 WITA, telah dilaksanakan upacara ngentosin lantai yang dipuput oleh Ida Pedanda Griya Tegalalang. Puncak karya akan dipuput oleh dua sulinggih, yaitu Ida Pedanda Griya Nongan dan Ida Pedanda Griya Tegalalang.
Prosesi dilanjutkan pada dini hari pukul 02.00 dengan upacara petangi layon. Pada pagi hari, pukul 06.00 dan 07.00, dilakukan melaspas bade, diikuti prosesi tedun layon sekitar pukul 13.00 WITA.
Setelahnya, layon akan diarak ke bade untuk kemudian menuju setra (tunon).
Sebagai desa kuno, Desa Adat Batur memiliki tradisi yang berbeda dari desa adat lain di Bali. Untuk Jero Gede, Desa Batur memiliki setra khusus yang terpisah dari pura krama pengayah lainnya.
Tradisi pelebon ini menyerupai prosesi Ida Bhatara ngeluhur saat Nguasaba Kedasa, dengan penggunaan seluruh piranti pura sebagai penghormatan terakhir.
Esensi prosesi ini adalah mengembalikan Ida Bhatari yang diwujudkan dalam simbol palinggih Dane Jro Gede Batur Alitan.
Baca juga:
Desainer Bali Tampilkan Keindahan Wastra dalam Pagelaran Fashion Show Wastra Citta Jagaditha
Bade tumpang sembilan dan petulangan kaang yang digunakan dalam upacara ini mengacu pada Raja Purana Batur.
Berdasarkan naskah tersebut, Jero Gede Batur Alitan, sebagai simbol Dalem Klungkung di pegunungan dan pemimpin subak di Bali, berhak atas penggunaan bade tumpang sembilan dan petulangan kaang.
Pelaksanaan prosesi dipastikan akan memengaruhi arus lalu lintas di jalur utama Bangli-Singaraja dan Payangan-Singaraja.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menghindari rute Desa Batur selama prosesi berlangsung karena akses akan ditutup total.
Dengan persiapan yang matang dan semangat kebersamaan, Pelebon Palinggih Dane Jro Gede Batur Alitan diharapkan berjalan dengan lancar sebagai bentuk penghormatan luhur terhadap tradisi dan leluhur.
Editor: Wids
Reporter: bbn/rls