Bulan Bahasa Bali VII di Bangli: Melestarikan Budaya di Tengah Kemajuan Teknologi
GOOGLE NEWS
BERITABANGLI.COM, BANGLI.
Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025 kembali digelar di seluruh kabupaten/kota di Bali, termasuk Kabupaten Bangli. Kegiatan tahunan ini bertujuan untuk mempertahankan dan memuliakan bahasa, aksara, serta sastra Bali di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital.
Berbagai perlombaan digelar dalam rangkaian acara Bulan Bahasa Bali VII, seperti nyurat aksara Bali, mesatwa Bali, dan nyurat lontar.
Dengan mengusung tema Jagat Kerthi Jagra Hita Samasta, yang bermakna pemuliaan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai sumber kesadaran menuju keselarasan dengan semesta, acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap warisan budaya leluhur.
Di Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Bangli, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti berbagai lomba. Camat Tembuku, I Putu Sumardiana, menegaskan pentingnya acara ini dalam menjaga seni, adat, dan budaya Bali di era digital.
“Pelaksanaan Bulan Bahasa sangat penting saat ini. Perkembangan teknologi yang pesat dapat berdampak pada seni dan budaya Bali. Dengan berbagai lomba ini, kami berharap masyarakat, khususnya generasi muda, semakin semangat dalam mempertahankan dan memuliakan bahasa serta sastra Bali,” ujar I Putu Sumardiana, Rabu (26/2/2025).
Kepala Desa Yangapi, I Wayan Dedi Kurniawan, turut menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ia berencana untuk meningkatkan jumlah program pelestarian budaya di masa mendatang.
“Kami siap mendukung kegiatan ini dan akan menyelenggarakan lebih banyak lagi program yang berkaitan dengan pelestarian bahasa, sastra, serta adat dan budaya Bali,” kata I Wayan Dedi Kurniawan.
Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025 ini diharapkan dapat menjaga keberlangsungan bahasa, aksara, dan sastra Bali.
Seni dan adat budaya yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Bali harus tetap lestari di tengah derasnya arus kemajuan teknologi.
Dengan semakin banyaknya inisiatif seperti ini, diharapkan generasi muda semakin tertarik untuk mempelajari dan melestarikan warisan budaya Bali.
Pemerintah daerah, komunitas budaya, serta masyarakat diharapkan terus bersinergi dalam menjaga eksistensi kearifan lokal Bali.
Editor: Wids
Reporter: bbn/rls