search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Banjar Puri Agung Bangli Gelar Upacara Pemiut, Awali Karya Maligia Punggel 2025
Jumat, 11 April 2025, 22:04 WITA Follow
image

Banjar Puri Agung Bangli Gelar Upacara Pemiut, Awali Karya Maligia Punggel 2025

IKUTI BERITABANGLI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABANGLI.COM, BANGLI.

Banjar Puri Agung Bangli, Desa Pakraman Kawan, Bangli, resmi memulai rangkaian Karya Maligia Punggeldengan pelaksanaan Upacara Pemiut, Jumat (11/4/2025). 

Upacara ini menjadi simbol awal dari karya berskala besar yang akan mencapai puncaknya pada Saniscara Pahing Kelawu, 23 Agustus 2025 mendatang.

Karya Maligia Punggel ini masuk dalam kategori Karya Utamaning Utama, sehingga persiapannya telah dilakukan sejak jauh hari.

Upacara ini memiliki makna spiritual yang mendalam sebagai bentuk penyucian Panca Tan Matra, agar kembali pada kesucian asalnya—menuju Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai sumber kekuatan suci.

Pelaksanaan Upacara Pemiut diawali dengan pecaruan manca di lokasi suci Sumanggen Puri Agung Bangli, tempat karya suci akan dilangsungkan. 

Prosesi ini dipuput oleh Ida Pedanda Gede Satwika Putra Keniten dari Griya Gede Kediri, Tegalalang, Bangli selaku Yajamana Karya, serta dihadiri oleh Ida Pedanda Istri Agung dari Griya Manuaba Giri Jati Soetha Sentana Bukit Bangli sebagai Tarpini.

Menurut Manggala Karya Meligia Punggel, A.A. Gde Putra Wiraguna, pelaksanaan Pemiut memiliki arti penting sebagai bentuk pembesihan sekala niskala, baik secara fisik maupun spiritual.

“Upacara ini membersihkan lokasi karya, namun yang lebih utama adalah menyucikan hati dan pikiran seluruh warga agar mampu menjalankan setiap tahapan karya dengan fokus dan tulus ikhlas,” jelasnya.

Dalam rangkaian upacara, turut dilaksanakan nyikut karang sebagai bagian awal dari pembangunan sarana penunjang karya (peyadnyan) yang kini juga sudah mulai digarap.

"Upacara ini merupakan tonggak awal pelaksanaan Karya Suci Maligia Punggel. Karena itu, pikiran, ucapan, dan perilaku kita selama karya harus senantiasa dijaga kesuciannya,” tegas Wiraguna, yang juga menjabat sebagai Ketua Maha Gotra Tirta Harum (MGTH).

Karya Maligia Punggel tahun 2025 ini menjadi perhelatan setelah 12 tahun dari pelaksanaan terakhir pada tahun 2017 lalu, yang juga berlangsung di lokasi yang sama.

Tahun ini, sebanyak 53 Puspa tercatat akan turut serta dalam pelaksanaan Maligia Punggel.

Sebagai informasi tambahan, istilah Maligia, Mukur, dan Ngeroras memiliki makna serupa, yakni Amor Ring Acintya, mengembalikan Sang Hyang Atma atau Hyang Pitara kepada Brahman.

Namun, Maligia Punggel memiliki tingkatan lebih tinggi, umumnya dilaksanakan oleh kaum bangsawan di Bali dengan skala karya yang lebih besar dan penuh makna spiritua

Editor: Wids

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabangli.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bangli.
Ikuti kami