search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bahas Gunung Penulisan Hingga Dasar Pulau Bali
Sabtu, 2 Oktober 2021, 16:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/Bahas Gunung Penulisan Hingga Dasar Pulau Bali

IKUTI BERITABANGLI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABANGLI.COM, BANGLI.

I Wayan Juniartha yang juga menjadi penulis Buku Kaldera Batur mengatakan, buku Kaldera Batur menguak fakta bahwa bentang alam memengaruhi bentang kebudayaan di Bali. Ia mencontohkan letusan Gunung Batur Purba melahirkan budaya pertanian terasering subak dan lainnya yang kini ada di Bali.

"Jika tidak dipengaruhi pembentukan Kaldera Batur, maka tidak akan terjadi bentang budaya di Bali seperti sekarang. Budaya Bali dipengaruhi bentang alam. Buku ini menawarkan untuk melihat Batur tidak hanya dari bentang mitologi, tapi buku ini juga menunjukkan Batur sebagai bentang geologi," ujarnya.

Menurut Juniartha, peninggalan-peninggalan arkeologi abad ke 7 dan 8 semua bermuara di daerah Kintamani di Batur, yang menjadi daerah lahirnya Kerajaan Purba di Bali.

"Semua ini (peninggalan arkeologi) mengikuti alur sungai yang lahir dari rahim (Gunung) Batur," ujarnya.

Buku ini, menurut Juniartha membahas Kaldera Batur dari berbagai disiplin ilmu. Meski diakui belum sempurna, namun Buku Kaldera Batur ini memandang Bali lewat cara multidisipliner ilmu.

Guru Besar Universitas Udayana, Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra mengatakan, dalam buku Kaldera Batur, sejarah Bumi Bali yang jauh dari imajinasi dapat tersaji dengan lugas. Kaldera Batur yang terbentuk 29 ribu tahun lalu diakui merupakan sumber sejarah bumi dan alam Bali. 

"Letusan Batur meninggalkan materi vulkanik yang tak dapat dipisahkan dengan kehidupan sosial budaya masyarakat Bali. Batur sebagai kawasan suci dan indah tempat gunung dan danau yang memukau. Pura Batur salah satu pura penting di Bali. Batur juga sarat akan mitologi seperti Dewi Danu, Jayapangus, dan Kang Cing Wie," ujarnya.

Guru Besar Universitas Udayana, Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra mengatakan kawasan Batur merupakan pusat energi bagi Bali. Buku Kaldera Batur menurutnya mempunyai fungsi instrumental. Buku ini mengartikulasikan kekayaan Bali yang diketahui dan dimiliki orang Bali.

"Buku ini menyampikan ke orang Bali apa yang perlu diketahui dan apa yang perlu dijaga. Buku ini juga dibutuhkan untuk "UNESCO Geopark Guideline", dimana tahun 2012 Batur telah ditetapkan sebagai kawasan "geopark" dunia karena telah memenuhi persyaratan mandat dari UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa).

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/bgi



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabangli.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bangli.
Ikuti kami