Simulasi bencana sangatlah penting dilakukan untuk mengedukasi masyarakat dalam menghadapi berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi.

Selain itu, simulasi juga bisa membantu untuk meminimalisir korban dan kepanikan saat terjadi bencana.

Seperti yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bangli bekerja sama dengan PMI Provinsi Bali, yang menggelar simulasi kesiapsiagaan bencana di SMAN 2 Bangli.

Kegiatan ini sekaligus sebagai upaya dalam mendukung program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

Kepala Markas PMI Bangli, I Kadek Artip, pada 28 April 2024 mengatakan, "Simulasi yang digelar merupakan salah satu langkah penting agar siswa, guru, dan seluruh warga sekolah memahami langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi bencana."

Dalam simulasi tersebut, ditunjukkan bagaimana cara melindungi diri selama gempa terjadi, bagaimana alur komunikasi antara pihak sekolah, BPBD Kabupaten Bangli, dan PMI Kabupaten Bangli dalam pemberian respon Pertolongan Pertama oleh Ambulans PMI.

Baca juga:
Koster Ajak Warga Bangli Jaga Warisan Leluhur di Pura Kayuselem Gwasong

Kegiatan simulasi diharapkan dapat menumbuhkan budaya sadar bencana di lingkungan sekolah, meningkatkan kapasitas warga sekolah dalam menghadapi situasi darurat, menerapkan mekanisme evakuasi yang aman dan efektif, serta mensosialisasikan prosedur tanggap darurat di sekolah.

I Kadek Artip menambahkan, "Melalui kegiatan ini, diharapkan sekolah menjadi lebih tanggap dan siap dalam menghadapi bencana.

Kegiatan ini juga sebagai bentuk nyata dari komitmen sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah, sesuai dengan tema Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2025 yaitu Bangun Budaya Siaga, Wujudkan Sekolah Tangguh Bencana dan Siap untuk Selamat."