Bendungan Jebol, 66,6 Hektare Sawah di Bangli Terancam Gagal Panen
GOOGLE NEWS
BERITABANGLI.COM, BANGLI.
Bangli masih menghadapi tantangan dalam mencapai swasembada pangan, khususnya beras.
Meskipun memiliki sumber air melimpah dari Danau Batur, produksi padi di wilayah ini terkendala oleh kerusakan infrastruktur irigasi.
Salah satu faktor utama adalah jebolnya beberapa bendungan yang berfungsi mengairi lahan pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli, I Wayan Sarma, mengungkapkan bahwa sebanyak 66,6 hektare lahan pertanian tidak bisa ditanami padi akibat kerusakan tiga bendungan utama.
“Tiga bendungan yang mengalami kerusakan adalah Bendungan Tingkad Batu di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bendungan Yeh Badung di Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, dan Bendungan di Subak Bangkiang Sidem - Cepunggung,” ujarnya.
Kerusakan ini bukan peristiwa baru. Beberapa bendungan telah mengalami kerusakan selama bertahun-tahun akibat bencana alam dan kurangnya perawatan.
Baca juga:
Renjani Bali Dikukuhkan untuk Asistensi Pelaporan SPT Tahunan 2025
Akibat keterbatasan pasokan air, banyak petani terpaksa mengganti jenis tanaman yang mereka budidayakan.
Sebagai alternatif, mereka menanam komoditas yang lebih tahan kekeringan seperti ubi jalar, jagung, kacang tanah, kacang panjang, serta tanaman bunga seperti pacah.
Perbaikan bendungan membutuhkan biaya besar yang tidak dapat sepenuhnya ditanggung oleh anggaran daerah.
Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Bangli telah mengusulkan perbaikan irigasi ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui dana DAK.
Diharapkan dengan perbaikan yang segera dilakukan, sawah-sawah di Bangli dapat kembali produktif guna mendukung program Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo dalam mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.
Editor: Wids
Reporter: bbn/rls