Prodi DPW Poltekpar Bali Beri Pendampingan Desa Adat Gelagahlinggah
GOOGLE NEWS
BERITABANGLI.COM, BANGLI.
Potensi pariwisata Pulau Bali sudah terkenal dengan keindahan alamnya, namun pengelolaan potensi wisata alam tersebut perlu ditingkatkan kembali dengan dibentuknya Daya Tarik Wisata.
Salah satunya adalah Hutan Pinus Desa Adat Gelagahlinggah yang sedang berjuang untuk mendapatkan status sebagai salah satu Daya Tarik Wisata Kintamani.
Kabupaten Bangli terkenal akan keunikan daerah wisatanya seperti wisata budaya di Desa Penglipuran dan Desa Trunyan maupun wisata alam di daerah Batur.
Namun, tidak sedikit potensi wisata alam lain yang dapat menjadi daya tarik baru wisatawan saat berkunjung ke Bangli. Salah satunya adalah potensi alam di Desa Gelagahlinggah. Desa Gelagahlinggah merupakan sebuah dusun yang masuk ke dalam wilayah Desa Kintamani.
Gelagahlinggah juga merupakan sebuah desa adat yang mengelola masyarakat adat yang terkait dengan wilayahnya serta beberapa pura. Udara sejuk nan asri menjadi salah satu ciri khas Desa Gelagahlinggah yang memang berada di dalam hutan pinus. Masyarakat Desa Gelagahlinggah sudah menyadari potensi wisata hutan pinus sangat menjanjikan apabila dikembangkan dan dikelola dengan baik.
Potensi wisata hutan pinus melatarbelakangi Program Studi Destinasi Pariwisata (DPW) Politeknik Pariwisata Bali dalam mendampingi Desa Gelagahlinggah dalam upaya untuk mendapatkan status sebagai Daya Tarik Wisata. Kegiatan pendampingan oleh Program Studi DPW Poltekpar Bali dikemas dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
Setelah sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan serupa dengan meningkatkan pemahaman warga terhadap Sadar Wisata dan Sapta Pesona, memberikan pemahaman mengenai pengembangan produk wisata serta pemasaran produk wisata tersebut secara digital. Program Studi DPW kembali menuju Desa Gelagahlinggah dalam komitmennya untuk mendampingi dalam mempersiapkan Desa Gelagahlinggah menjadi Daya Tarik Wisata.
Bertempat di Batur Coffee 1926, Prodi DPW melaksanakan kegiatan Pendampingan I dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) kepada Desa Gelagahlinggah. Adapun tujuan kegiatan Pendampingan I adalah untuk mengetahui syarat, proses penetapan, identifikasi persyaratan yang dimiliki serta identifikasi persyaratan yang belum dimiliki oleh Desa Gelagahlinggah untuk ditetapkan sebagai Desa Wisata di Kabupaten Bangli.
Menurut laporan ketua kegiatan, I.B.G.A. Widana, SH., Dipl.TM., M.Par, Prodi DPW selalu konsisten dalam melakukan pendampingan untuk Desa Adat Gelagahlinggah agar memperoleh hasil nyata dan maksimal dalam memecahkan berbagai masalah dan mengelola potensi wisata termasuk dalam hal akses-akses pendanaan.
Pada kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat, 25 Juni 2021 ini, hadir sebanyak 30 peserta yang merupakan perwakilan Prajuru Desa Adat Gelagahlinggah dan KTH Gelagahlinggah Lestari, juga hadir narasumber dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli.
Dalam sambutan Jero Bendesa Adat Desa Gelagahlinggah, Bapak I Wayan Sumadi, diungkapkan bahwa Prodi DPW telah mendampingi Desa Adat Gelagahlinggah sejak tahun 2018 hingga saat ini yang dampaknya dapat dirasakan seperti peningkatan dan pengembangan daya tarik wisata seperti hutan pinus yang cukup terkenal sebagai obyek wisata baru di daerah Kintamani.
Harapan tersebut seiring dengan komitmen Poltekpar Bali, khususnya Prodi DPW, yang disampaikan oleh Sekretaris LP3M Poltekpar Bali, Ni Made Tirtawati, , S.Si., M.Par.
Baca juga:
Viral Wanita Tolak Bayar Paket COD
“Kami sebagai lembaga pendidikan yang melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi berkomitmen untuk dapat memberikan kontribusi utamanya dalam hal ini kepada Desa Adat Gelagahlinggah untuk dapat mengelola hutan pinus agar mampu memberikan kontribusi ekonomi kepada masyarakat”, ungkap Tirtawati.
Kegiatan FGD berlangsung dengan sangat menarik. Sebagai pembicara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli (Disparbud), Bapak I Wayan Adnyana di damping Kasi Industri (Disparbud), Bapak I Gede Putu Budiastawa, SST, Par., M.Par. menyambut baik inisiatif masyarakat Desa Adat Gelagahlinggah dalam semangatnya untuk menjadi DTW.
Peserta dan pembicara saling bertukar informasi dan pengalaman dalam pengelolaan wisata di Desa Adat Gelagahlinggah hingga pembahasan yang lebih mendalam terkait akses pendanaan untuk pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung pariwisata.
Kegiatan pun berakhir dengan komitmen dari Disparbud Kab. Bangli dalam mengawal Desa Adat Gelagahlinggah khususnya dalam menjadikan Hutan Pinus Gelagahlinggah sebagai salah satu Daya Tarik Wisata di Kintamani.
Editor: Robby Patria
Reporter: bbn/bgi