Bangli Tambah Luas Tanam Padi 4.731 Hektar
GOOGLE NEWS
BERITABANGLI.COM, BANGLI.
Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional yang sejalan dengan Program Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli menerapkan pola luas tambah tanam hingga 4.731 hektar.
Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan produksi padi di wilayah tersebut dan mewujudkan swasembada pangan.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli, I Wayan Sarma, menjelaskan bahwa peningkatan produksi padi menjadi fokus utama pemerintah daerah.
Saat ini, luas baku lahan sawah di Bangli mencapai 2.138 hektar, dengan pola tanam yang memungkinkan panen hingga dua kali setahun. Melalui penerapan pola luas tambah tanam, diharapkan produksi padi dapat lebih optimal di masa mendatang.
"Jika pola luas tambah tanam ini bisa diterapkan secara maksimal, kami optimistis kebutuhan pangan masyarakat Bangli dapat dipenuhi. Dengan demikian, swasembada pangan bisa terwujud," ujar I Wayan Sarma pada Kamis (23/1/2025).
Hingga saat ini, rata-rata produksi padi di Kabupaten Bangli mencapai 19.817,05 ton per tahun. Setelah dikonversi ke beras, hasilnya adalah 12.433,22 ton per tahun.
Namun, kebutuhan masyarakat yang mencapai 554,41 ton beras per kapita per minggu untuk populasi sebanyak 263.170 jiwa membuat Bangli masih harus mendatangkan beras dari luar daerah.
Untuk mencapai target peningkatan produksi, beberapa tantangan yang masih dihadapi petani Bangli meliputi:
Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Banyak jaringan irigasi di wilayah ini yang mengalami kerusakan, sehingga distribusi air ke lahan sawah menjadi kurang optimal.
Baca juga:
Desainer Bali Tampilkan Keindahan Wastra dalam Pagelaran Fashion Show Wastra Citta Jagaditha
Ketersediaan Pupuk
Distribusi pupuk sering kali menjadi kendala yang berimbas pada hasil panen.
Efektivitas Pemantauan Lapangan
Diperlukan kerja sama lintas sektor untuk memastikan keberhasilan program luas tambah tanam.
Untuk mengatasi kendala tersebut, Pemkab Bangli akan mengintensifkan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan jajaran Kodim 1626/Bangli.
Langkah ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan irigasi, ketersediaan pupuk, dan dukungan teknis bagi para petani.
Selain itu, pemantauan di lapangan juga akan ditingkatkan guna memastikan pelaksanaan pola luas tambah tanam berjalan dengan baik.
Dukungan dari seluruh pihak terkait diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat secara berkelanjutan.
Melalui penerapan pola luas tambah tanam dan sinergi lintas sektor, Kabupaten Bangli menargetkan untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga menjadi daerah mandiri pangan yang mampu mendukung ketahanan pangan nasional.
Dengan dukungan dari pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, cita-cita untuk mewujudkan swasembada pangan di Bangli bukan lagi sekadar angan, melainkan sebuah langkah nyata yang terus diupayakan.
Editor: Wids
Reporter: bbn/rls