search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Harga Kelapa Daksina Tembus Rp15 Ribu di Bangli
Rabu, 9 April 2025, 19:37 WITA Follow
image

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli, I Wayan Sarma mengungkapkan, Harga Kelapa Daksina Tembus Rp15 Ribu di Bangli

IKUTI BERITABANGLI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABANGLI.COM, BANGLI.

Lonjakan harga kelapa daksina di pasaran menjadi sinyal positif bagi peningkatan ekonomi petani di Bali, khususnya di Kabupaten Bangli. 

Kelapa daksina, yang merupakan salah satu komponen penting dalam upakara Hindu di Bali, kini dihargai hingga Rp15.000 per butir, naik drastis dari harga sebelumnya yang hanya berkisar Rp5.000 hingga Rp7.000.

Namun, meski permintaan dan harga tinggi, perhatian terhadap budidaya tanaman upakara seperti kelapa daksina masih minim, baik dari pemerintah maupun masyarakat. 

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli, I Wayan Sarma, mengakui bahwa saat ini belum ada program khusus untuk budidaya kelapa upakara karena komoditas ini belum masuk kategori unggulan di Bangli.

Sarma menjelaskan, sebelumnya Bangli sempat mendapat pasokan bibit kelapa jenis upakara dari Pemprov Bali melalui program Bumi Banten yang disalurkan ke subak-subak.

Namun sejak tahun 2020, pasokan tersebut terhenti akibat keterbatasan anggaran, sehingga program tidak bisa dilanjutkan.

Meskipun demikian, di lapangan sudah ada beberapa petani yang membudidayakan kelapa daksina. 

Sayangnya, banyak petani menjual kelapa saat masih muda (bungkah), sehingga tidak bisa dimanfaatkan sebagai kelapa upakara. Hal inilah yang disinyalir menjadi salah satu penyebab melonjaknya harga kelapa daksina di pasaran.

“Kami akan terus melakukan sosialisasi kepada petani agar mulai melihat peluang dari tanaman-tanaman upakara seperti kelapa daksina. Ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan dan berdampak langsung pada ekonomi keluarga,” ungkap Sarma.

Ke depan, Dinas PKP Bangli berencana menggandeng berbagai pihak untuk mendukung program budidaya tanaman upakara agar potensi pasar yang besar ini bisa dimanfaatkan maksimal oleh petani lokal.

Editor: Wids

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabangli.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bangli.
Ikuti kami