Libur panjang Idul Fitri 2025 membawa angin segar bagi sektor pariwisata di Kabupaten Bangli. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli mencatat adanya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga 44 persen dibanding hari biasa, berkat tingginya kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi unggulan.

Dua destinasi yang paling banyak menyedot kunjungan wisatawan adalah Kawasan Kintamani dan Desa Wisata Penglipuran.

Selama periode libur Lebaran, total pendapatan dari kedua objek wisata tersebut mencapai Rp1,972 miliar, dengan jumlah kunjungan lebih dari 10.000 wisatawan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangli, I Wayan Sugiarta, mengatakan bahwa lonjakan ini melampaui ekspektasi.

“Peningkatan ini di luar prediksi, karena berbagai kebijakan pemerintah diduga akan mengurangi belanja masyarakat, terutama untuk sektor liburan. Namun nyatanya, kunjungan tetap meningkat,” ujar Sugiarta, Kamis (10/4/2025).

Di kawasan Kintamani, PAD selama libur Idul Fitri tercatat mencapai lebih dari Rp72 juta per hari, dengan jumlah kunjungan sekitar 3.000–4.000 wisatawan per hari.

Angka ini jauh lebih tinggi dari hari biasa yang hanya berkisar Rp50 juta, dengan kunjungan harian sekitar 1.000–2.000 wisatawan.

Sementara itu, Desa Wisata Penglipuran meraih pendapatan hingga Rp124 juta lebih per hari, dengan rata-rata kunjungan 4.000–5.000 orang.

Dibandingkan hari biasa, capaian ini naik signifikan dari sebelumnya hanya sekitar Rp60–70 juta per hari dengan kunjungan 2.000–3.000 wisatawan.

Sugiarta menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi motivasi untuk terus melakukan pembenahan.

“Ke depan, kami bersama para stakeholder akan terus berbenah dan berinovasi. Tujuannya agar seluruh objek wisata di Bangli semakin berkualitas dan berdampak positif terhadap peningkatan PAD,” pungkasnya.

Dengan pencapaian ini, Bangli semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu destinasi unggulan pariwisata Bali, khususnya di momen-momen libur nasional seperti Idul Fitri.