search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kinerja Dunia Usaha Bali Triwulan IV 2024 Melambat, tetapi Tetap Positif
Senin, 10 Februari 2025, 19:43 WITA Follow
image

Kinerja Dunia Usaha Bali Triwulan IV 2024 Melambat, tetapi Tetap Positif

IKUTI BERITABANGLI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABANGLI.COM, BALI.

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan oleh Bank Indonesia mengindikasikan bahwa kinerja dunia usaha di Provinsi Bali pada triwulan IV 2024 masih tetap positif meskipun mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya. 

Nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada periode ini tercatat sebesar 29,56%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan III 2024 yang mencapai 65,08%. 

Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti cuaca ekstrem dan jumlah kunjungan wisatawan yang tidak setinggi triwulan sebelumnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan bahwa pertumbuhan kinerja dunia usaha di Bali pada triwulan IV 2024 masih berlanjut meskipun mengalami perlambatan. 

"Tingginya curah hujan pada periode ini diprakirakan sebagai faktor utama yang mempengaruhi kondisi dunia usaha, terutama di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan,” ungkapnya dalam keterangan resminya, Senin (10/2/2025). 

Sektor pertanian mengalami penurunan seiring dengan berakhirnya masa panen, yang terlihat dari kapasitas produksi terpakai yang turun menjadi 72,47% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 79,86%.

Selain itu, sektor akomodasi, makan, dan minum (LU Akmamin) juga mengalami penurunan akibat menurunnya aktivitas wisata selama libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. 

Berdasarkan data dari Angkasa Pura, jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali pada triwulan IV 2024 tercatat sebanyak 1,22 juta orang, lebih rendah dibandingkan dengan 1,37 juta orang pada triwulan III 2024. 

Sementara itu, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) juga mengalami penurunan dari 1,98 juta orang pada triwulan III menjadi 1,75 juta orang pada triwulan IV 2024.

Meskipun mengalami perlambatan pada triwulan IV 2024, responden SKDU optimistis bahwa kinerja dunia usaha akan kembali tumbuh positif pada triwulan I 2025, dengan perkiraan SBT mencapai 34,55%. 

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan diprakirakan mengalami peningkatan seiring dengan dimulainya musim panen untuk komoditas utama seperti padi. 

Selain itu, sektor perdagangan juga berpotensi mengalami pertumbuhan berkat momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri yang biasanya mendorong peningkatan konsumsi masyarakat.

SKDU merupakan survei triwulanan yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk memberikan gambaran mengenai kondisi kinerja dunia usaha, arah perkembangan perekonomian, serta ekspektasi pelaku usaha terhadap inflasi. 

Survei ini mencakup 130 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Provinsi Bali, mewakili 17 kategori lapangan usaha. 

Metode perhitungan SBT dilakukan dengan menghitung selisih antara persentase responden yang menyatakan adanya peningkatan usaha dengan yang menyatakan penurunan, serta mempertimbangkan bobot masing-masing lapangan usaha.

Dengan hasil SKDU ini, pelaku usaha di Bali dapat mengambil langkah strategis untuk menghadapi tantangan yang ada serta mempersiapkan diri menyambut peluang pertumbuhan di tahun 2025.

Editor: Wids

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabangli.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bangli.
Ikuti kami