Curah Hujan Tinggi Sebabkan 29 Kejadian Bencana di Bali dalam Sepekan
GOOGLE NEWS
BERITABANGLI.COM, BALI.
Dalam satu pekan terakhir, sebanyak 29 kejadian bencana melanda wilayah Bali, menyebabkan sembilan korban jiwa, tujuh orang luka-luka, dan kerugian material mencapai Rp180.640.000.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris BPBD Provinsi Bali, Gede Teja, yang menyebut curah hujan tinggi dan angin kencang sebagai faktor utama penyebab bencana.
Berikut adalah rangkuman kejadian bencana beserta penanganannya:
1. Angin Puting Beliung
Satu titik kejadian angin puting beliung terjadi di Kabupaten Jembrana. Meski tidak ada korban jiwa maupun luka, kejadian ini menyebabkan kerugian material sebesar Rp69.140.000.
2. Tanah Longsor
Sebanyak 11 titik tanah longsor tercatat terjadi di beberapa kabupaten:
Baca juga:
Bangli Tambah Luas Tanam Padi 4.731 Hektar
Kabupaten Karangasem: 4 titik
Kabupaten Klungkung: 2 titik
Kabupaten Gianyar: 2 titik
Kabupaten Buleleng: 1 titik
Kota Denpasar: 1 titik
Tanah longsor ini mengakibatkan sembilan korban jiwa dan tujuh orang luka-luka, dengan estimasi kerugian mencapai Rp100.000.000.
3. Pohon Tumbang
Kejadian pohon tumbang dilaporkan di 17 titik, tersebar di:
Kabupaten Karangasem: 9 titik
Kabupaten Buleleng: 3 titik
Kabupaten Tabanan: 3 titik
Kabupaten Jembrana: 1 titik
Kabupaten Klungkung: 1 titik
Meski tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka, pohon tumbang ini mengakibatkan kerugian material sebesar Rp11.500.000.
Menurut Peringatan Dini Cuaca dan Iklim dari BBMKG Wilayah III Badung, Bali telah memasuki musim hujan pada Dasarian III Januari 2025.
Baca juga:
Desainer Bali Tampilkan Keindahan Wastra dalam Pagelaran Fashion Show Wastra Citta Jagaditha
Warga diimbau untuk waspada terhadap curah hujan tinggi yang dapat memicu banjir, tanah longsor, genangan air, dan pohon tumbang.
Menghadapi potensi bencana yang semakin meningkat, BPBD Provinsi Bali mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas dalam menghadapi bencana.
“Kami berharap masyarakat dapat terus waspada dan aktif melaporkan potensi bahaya kepada pihak berwenang. Bersama, kita wujudkan Bali yang tangguh bencana,” ujar Gede Teja.
Dengan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah, diharapkan dampak bencana dapat diminimalkan demi menjaga keamanan dan kenyamanan di Pulau Dewata.
Editor: Wids
Reporter: bbn/tim